17 AGUSTUS (sajak orang indonesia)

17 AGUSTUS
Sebenarnya kita merayakan apa?
Kemerdekaaan Indonesia apa Ulang tahun Cinta Laura?
Berkabung atau bergembira?
Ah, yang penting Indonesia.

klik gambar untuk memperbesar

Mungkin saja mas

Mungkin saja mas

Mungkin bukan jantung yang membuatmu senyum kepada-Nya
Mungkin memang Dia sayang pada mas Rendra
Atau mungkin kau terlalu sibuk dengan pelacur pelacur jakarta
Mungkin juga sesak melihat orang lapar digandeng mahasiswa

Mungkin kini aku yang sesak melihatmu dibawah tanah
Tapi mungkin kau tersenyum biru didalam sorga
Mungkin juga kau menangis penuh makna untuk indonesia
Mungkin saja mas Rendra

Mungkin sang burung merak itu telah tiada




selamat jalan mas

W.S Rendra
7 November 1935 – 6 Agustus 2009

2009

Pagi ini menyadarkanku
untuk melangkah lebih lebar
Angin ini membisikkan
hari ini 2009

"Gunung ini masih aku daki, tak akan berhenti hingga puncak"

bojes, 1 januari 2009

Antara mencari dan kehilangan

Ada hati
tak tergapai
berpaling dan lari
muskil kutemui

Itu kamu
yang penuh tanda tanya
yang berpaling lagi

cepat lewat

Hai manusia,
waktu itu cepat lewat
tenang saja.
Telan lagi ludahmu
karena semua akan tiba
dengan sendirinya

memang

memang

hidup ini adalah sebuah perjalanan
kadang diatas kadang dibawah
kadang panas kadang dingin

yang ada hanya
baik dan buruk
hitam dan putih

aku mencari akan
tengah-tengah
hangat

mencoba menjadi
baik namun buruk
abu-abu

PENANTIAN DAN PENOLAKAN

Menjawab semua yang ada
akhirnya hari itu tiba
ketika semua berkahir
hanya untukku, bukan dirimu manisku

Kota tua ini masih harum
berhembus nafasmu
namun aku tak merasakan itu
hanya untukmu, bukan untukku sayangku

Tanganmu menopang daguku
kakimu mensejajariku
pundakmu tempat tangisku

Kita masih berdiri
melihat arus ini
tapi aku harus pergi

Sini sayangku, kau yang topang hidupku
Sini manisku, kau yang belai hidupku
Tapi maaf aku harus pergi jauh
Aku akan terus berjalan
membawa hidup di alam yang biru
sendiri tanpamu, tak seorang pun tahu

kamarku

Dinding ini terasa hitam
dingin dan hening menyelimuti
angin berhembus dari arah pintu
membawaku dalam tidurku

Kamarku sepi abadi
hancurkan mimpi dan menusuk hati

LOVE DeKaVe

Malamku demi masa depanku
Tanganku kaku tapi tak menggerutu
Mata bengkak namun hatiku tetap tegak
Love dekave.

ditulis pada masa-masa ujian tengah semester

bojese

Rencana Indah

Diatas kanvas aku menuliskan rencana indah
dengan kuas berujung merah

Aku bernyanyi dibawah mentari
diiringi seribu gembel menari

Hanya kucing liar duduk bersender
melihat rumput kecil bergoyang
menunggu diinjak tuannya
dan rencana itu tak lagi indah

Seribu gembel berhenti menari
Kucing itu telah berdiri dan berlari
Kanvas itu merah dan marah

Dan rencana itu tak lagi indah


by bojese